Channelindonesia.id – Tiram Bakar di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, banyak digemari hingga menjadi viral akhir-akhir ini. Sajian kuliner Tradisional Tiram Bakar ramai dikunjungi masyarakat, sehingga menjadi ladang bisnis dengan omset penjualan yang menggiurkan.
Tiram Bakar kerap disapa Tiram-Missu oleh masyarakat setempat. Tiram di Barru ini merupakan hasil tangkapan nelayan yang didapatkan dari muara sungai Lajari, Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Di Desa Lajari terdapat puluhan rumah warga yang menjajakkan dagangan kuiner Tiram Bakar. Tiram bakar sangat unik, karena disantap dengan menggunakan parutan Mangga muda dan sambal jeruk, khas Sulsel.
Warga setempat dulunya mengkonsumsi secara pribadi. Namun, saat ini mereka justru menjadikan Tiram Bakar sebagai usaha, dengan omset yang menggiurkan.
Tiram Bakar dimasak secara tradisional, yang dibakar dengan daun kelapa tua hingga matang. Kemudian cara pennyajiannya juga unik, karena diletakkan di atas karung putih dan jika ingin menyantapnya, pengunjung memukul-mukulkan Tiram dengan besi hingga terpisah kedua cangkang Tiram. Sesuai dengan slogan Rumah makan, ‘’Tidak Kerja Tidak Makan’’.
Seporsi tiram bakar dibanderol dengan harga kisaran Rp 25-30 ribu, termasuk dengan nasi, Racca mangga (Parutan mangga muda) dan sambal jeruk.
Salah satu penjual Tiram Bakar di Desa Lajari mengungkapkan bahwa omset dari penjualan Tiram Bakar lumayan, tergatung dari banyaknya tiram yang didapat dari sungai.
‘’Kita jual ini tiram tergantung yang minat, bair tetap segar adapi yang mau beli baru diambil lagi. Kalo hasilnya alhamdulillah, apalagi kalo hari libur jadi banyak yang ke sini makan,’’ ucapnya saat ditemui di Lajari.
‘’Kalau liburan orang biasa banyak laku, ada ta 2-5 juta perhari didapat itu kalo masih rame-ramenya karena musim liburan orang toh,’’ lanjutnya.
Kontributor : Antik Puspita Sari (Mahasiswa Jurnalistik UIN Alauddin Makassar)