Channelindonesia.id – Dunia Digital Marketing kian banyak digemari masyarakat Indonesia di era teknologi 4.0 saat ini. Salah satu sosok yang memiliki kredibilitas mumpuni di bidang tersebut yakni Muh Faqih Faturrachman, SP, LCPC.
Pria kelahiran Tonasa, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, 13 September 1985 itu terhitung sudah 11 tahun berkecimpung di dunia Digital Marketing.
Awalnya, Faqih Faturrachman yang akrab disapa Daeng Faqih memulai karir sebagai jasa admin mengelola official twitter salah satu tabloid sulawesi selatan,
Lewat skill dan pengalaman melakukan optimalisasi sosial media, Faqih menjadi juara teknopreneur tahun 2013 yang diadakan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI lewat usaha cemilan online
Sosok Faqih Faturrachman juga dikenal luas publik sebagai Mentor Digital Marketing UMKM di 15 Kota di Indonesia.
Tak hanya itu, Daeng Faqih juga kerap didaulat sebagai Narasumber di ajang bergengsi para pengusaha di Indonesia “Pesta Wirausaha” yang rutin diselenggarakan di beberapa Kota di Indonesia oleh Komunitas Tangan di Atas (TDA).
Bahkan, ia sempat diundang khusus oleh Bank Indonesia sebagai Narasumber untuk komersialisasi produk UMKM di beberapa kota di Indonesia.
Sejak berkarir sebagai pembicara Digital Marketing, Daeng Faqih tercatat telah mementoring banyak Organisasi, Kementerian, Instansi maupun Dinas di berbagai Kabupaten/Kota di Indonesia, Perusahaan, hingga brand kecantikan ternama.
Berikut deretan Perusahaan/Instansi/Organisasi yang telah dimentoring Faqih Faturrachman :
- KADIN Sulawesi Selatan
- KNPI Sulawesi Selatan
- Dewan Masjid Indonesia
- Komunitas Tangan Di Atas
- Genpro
- BKPRMI Sulawesi Selatan
- Kementerian Pertanian RI
- Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Parepare
- Bappelitbangda Kab. Selayar
- Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Luwu Timur
- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Enrekang
- JILC
- ASM Beauty Care
- WB Glow
- Sisca Chic
- Glow Up Girls Need
- Dinskincare
- Haniiskin Indonesia
- Ratu Arab
- Ryskincare
- NXN Glow
- Indigohub Makassar
Sejak tahun 2003, ayah dari dua anak, Feyruz Rifaya Faturrachman dan Fahreza Rinra Faturrachman ini telah memiliki pengalaman Kepemimpinan di sejumlah organisasi dan komunitas.
Berikut Pengalaman Organisasi Daeng Faqih:
- Sekretaris Umum Forum Studi Pelajar Islam Makassar (FS PILAR) 2002-2003.
- Ketua Bidang Jurnalistik Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Adab UIN Alauddin, 2003-2004.
- Sekretaris Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat UIN Alauddin Makassar, 2005-2006.
- Sekretaris Jenderal Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Jami UIN Alauddin Makassar, 2007-2008.
- Sekretaris Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Daerah Makassar, 2013-2015.
- Ketua Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Wilayah Sulawesi Selatan, 2017-2018.
- Direktur Pelayanan Keanggotaan Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Nasional, 2019-2021.
- Wakil Ketua Kamar Dagang dan Indutri (KADIN) Kabupaten Gowa, 2021-sekarang.
Daeng Faqih saat ditemui wartawan, menceritakan pengalamannya jatuh bangun meniti karirnya. Ia mengungkapkan, ketika masih menjadi mahasiswa dirinya pernah menjadi loper koran, pengantar galon, jualan kaos dan jualan buku keliling.
“Saya menikah di usia 22 tahun dan saat itu saya bekerja serabutan, salah satunya menjadi supir mobil jenazah dengan gaji hanya Rp 30 ribu,” ungkap Faqih.
Selain itu, kata Faqih, dirinya juga pernah membuka usaha warkop, warnet dan bimbel namun hanya bertahan 3 bulan lalu bangkrut.
Dalam situasi yang sulit tersebut, Faqih kemudian berinisiatif ikut mendirikan Komunitas Wirausaha TDA Makassar.
Ia pun menceritakan masa-masa sulitnya saat pertama kali membuka usaha jasa admin Sosial Media dimana kala itu dia sama sekali tak mendapat klien selama 1 tahun lamanya.
Faqih juga mengaku sempat membuka usaha minuman kekinian dengan 5 outlet cabang. Namun, usahanya itu bangkrut saat pandemi Covid-19 melanda tanah air.
“Dari pengalaman itu, saya belajar bahwa hidup memang butuh proses namun juga harus ada progres. Itulah prinsip hidup yang saya pegang sampai saat ini” kata Faqih Faturrachman.
Selain menceritakan pengalamannya di bidang usaha, Faqih juga membeberkan rekam jejaknya sebelum ia saat ini dikenal sebagai Pakar Digital Marketing.
“2009-2011 saya mulai buka usaha, mulai dari warkop, warnet sampai bimbel tapi gagal, dan ditahun 2011 saya ikut mendirikan TDA dengan harapan ada komunitas yang bisa saya tempati belajar. Ternyata 2011-2012 setelah gabung malahan bisnis saya makin tidak jelas, tapi akhirnya di TDA saya temukan passionku dimana saya sangat senang utak atik sosial media. Di situlah saya mulai jualan online. Saya jualan online via BBM dan Twitter bahkan saya sempat membuat gerakan sedekah online di twitter dengan membuat hashtag #sedekahawalbulan dan akhirnya menjadi yayasan di kemudian hari,” cerita Faqih.
Pada tahun itu pula, ia mengikuti kompetisi wirausaha, salah satunya adalah Teknoprenuer yang diadakan Kemenpora RI.
“Dan dari situ, saya mulai yakin dengan kemampuan saya. Akhirnya saya membuat usaha agency bernama Singara Insight Indonesia (sekarang berganti nama Frame Indonesia Group). Klien pertama kami adalah salah satu tabloid ternama di Sulsel, dan akhirnya berlanjut kerjasama dengan beberapa brand,” tuturnya.
Di 2015, nama Daeng Faqih makin dikenal luas publik lantaran kerap mengisi materi seputar Marketing Bisnis di Pesta Wirausaha TDA.
“Karena sering mengisi materi Pesta Wirausaha TDA, akhirnya sejumlah pihak mengundang saya untuk juga membawakan materi,” ungkap Faqih.
“Selain itu saya juga membuka kelas magang untuk yang mau belajar internet marketing gratis. Alhamdulillah kita sampai 7 angkatan, dan sempat kami juga sempat buka cabang di Jakarta,” tambahnya.
Saat ini, alumni magang yang telah belajar banyak ilmu internet marketing dari Daeng Faqih sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mereka saat ini juga ikut meniti karir di dunia digital marketing.
Lebih lanjut, Faqih Faturrachman pada 2018 memilih fokus membesarkan nama Frame Indonesia Grup. Oleh karena itu, ia memutuskan menutup kelas magangnya
“2018 kelas magang saya tutup dan fokus membesarkan Frame Indonesia Group karena sudah banyak berdatangan undangan dari berbagai pihak meminta saya menjadi pembicara maupun berkolaborasi bisnis,” ucapnya.
Puncak karir Daeng Faqih dirasakannya pada 2019 dimana kala itu ia memegang sejumlah jabatan penting di beberapa perusahaan.
“Tepatnya di 2019 puncaknya, kolaborasi bisnis yang saya fokusi bisa dibilang terlalu banyak dan kurang maksimal. Ketika itulah saya memegang beberapa jabatan penting waktu itu di beberapa perusahaan legal, distribusi madu, properti, minuman kekinian,” ujarnya
“Nah di tahun 2020 saya ambil kompetensi lain yakni Profesional coach. Dan tahun 2022, puji syukur saya berhasil mendapat Sertifikasi Trainer dan Digital Marketing BNSP,” tambahnya.
Saat ini, Daeng Faqih fokus mengajar seputar Digital Marketing dan menjadi Content Creator di TikTok. Terhitung, pengikut Faqih di platform media sosial itu mencapai angka 200 ribu Followers.