Siapkan Kuota 60 Siswa, Villa Tahfizh Himmatul Quran Buka Penerimaan Peserta Didik Baru

0
268

Channelindonesia.id – Villa Tahfizh Himmatul Quran (VTHQ) Malino telah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2023/2024 sejak 5 Oktober hingga 29 November di tahun 2022 ini. Dimana kuota peserta didik baru yang akan diterima sebanyak 60 siswa. 30 orang tingkat wustha (SMP) dan 30 orang untuk tingkat ulya (SMA).

VTHQ adalah lembaga pendidikan pesantren Al-Qur’an yang berlokasi di Jl. Batulapisi Luar, Kel. Malino, Kec. Tinggimoncong, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan. Berdiri sejak tahun 2019 di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia dengan jumlah santri saat ini sebanyak 172 orang.

Dilansir dari situs website resminya, VTHQ berupaya membentuk generasi yang unggul dalam nilai-nilai keislaman dan pengetahuan umum dengan menerapkan pelayanan prima terhadap santri, utamanya menciptakan suasana lingkungan belajar yang kondusif.

Muhammad Taufan Djafry, Lc., M.H.I, selaku Pimpinan VTHQ mengungkapkan bahwa melalui lembaga ini, mereka berikhtiar melahirkan generasi Al-Qur’an yang berakhlak mulia dan berakidah. Generasi Al-Qur’an yang berpadu pada dirinya kepribadian dengan 3 kompetensi utama yaitu: Afektif (ruhiyah), Kognitif ( kecerdasan ) dan Psikomotorik (ketrampilan dan skill).

Selain itu Guru Besar Universitas Hasanuddin, Prof Ing Faizal Arya Samman membanggakan metode yang diterapkan di lembaga ini benar membantu para santri menghafal Al-Qu’an dan mempelajari berbagai pelajaran agama maupun umum, serta bahasa asing sebagai wawasan global.

“Villa Tahfizh Himmatul Quran memiliki metode pembelajaran yang membantu santri untuk menghafal Al-Qur’an melalui pendekatan personifikasi dengan re-evaluasi serta penguatan yang ditopang dengan kedisiplinan yang tinggi. Selain mempelajari Al-Qur’an, santri juga mempelajari bahasa Arab yang membantu mereka dalam menghafal dan memahami isi Al-Qur’an,” ungkap Prof Faizal yang juga merupakan orang tua santri di VTHQ, Senin 21 November 2022.

“Penguasaan dalam ilmu pengetahuan umum ditopang oleh pengetahuan Al-Qur’an yang baik sangat membantu membentuk karakter santri yang berilmu dengan adab yang baik. Kemampuan bahasa asing ini juga memberikan mereka bekal dalam menghadapi dunia internasional kelak dengan wawasan global yang lebih luas,” sambungnya.

Di sisi lain, Dr. Hendra Pachri selaku dosen di Universitas Hasanuddin dan juga sebagai orang tua santri, mengungkapkan bahwa VTHQ memiliki kawasan yang sejuk dan nyaman bagi para santri.

“VTHQ memiliki kawasan yang sejuk dan nyaman untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an bagi santri dengan bimbingan langsung oleh ustadz yang berkompeten. Rasio kurikulum bidang agama dan umum seimbang, sehingga santri mempunyai peluang untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi umum. Kami melihat seluruh staf akademik mempunyai kesadaran mengedepankan komunikasi dengan para orang tua,” terangnya.

Bahkan, Chaidir Syam selaku Bupati Maros yang memondokkan anaknya di lembaga ini juga menuturkan bahwa pendampingan yang diterapkan juga sangat baik, ibarat adik dan kakak. Juga membangun komunikasi yang baik antara Pembina dengan para orang tua. Sehingga orang tua santri dapat memantau perkembangan anak-anak mereka secara tidak langsung.

“VTHQ yang berada di daerah pegunungan dan memiliki tempat yang luas, serta udara sejuk untuk menunjang para santri beraktivitas. Selain itu metode pembelajarannya sudah sangat baik, dimana dipadukan dengan kegiatan ekstrakulikuler. Sehingga santri dapat menyalurkan potensi dan bakatnya,” paparnya.

Kepala Kesetaraan VTHQ, Ustadz Hadianto, SH berharap VTHQ dapat menjadi salah satu lembaga pendidikan Qur’ani terkemuka di Indonesia, dengan senantiasa melahirkan generasi yang cinta Al-Qur’an, agama, bangsa, dan negara serta mempunyai akhlak mulia.

Adapun kegiatan harian santri berupa: kelas umum, untuk menambah wawasan keislaman dan pengetahuan umum dengan pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan zaman. Tarbiyah, untuk pembentukan karakter. Kajian keislaman, dengan membahas fenomena kontemporer dalam konsep islam. Pembinaan keagamaan, dengan menjalin Kerjasama dengan masyarakat/instansi setempat. Serta pelatihan skill, untuk meningkatkan skill para santri dalam bidang yang ingin ditekuni.

Kontributor : Musfirah Rahman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini