Channelindonesia.id – Departemen Teknik Sipil Universitas Hasanuddin (Unhas), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mewakili Indonesia di General Meeting CALOHEA yang digelar di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand 21-23 November 2022.
CALOHEA (Comparing Achievements of Learning Outcomes in Higher Education in Asia) merupakan proyek yang disponsori oleh Uni Eropa, dengan University of Groningen dan ASEAN University Network (AUN) bertindak sebagai Koordinator Proyek.
Delegasi Unhas diwakili oleh Achmad Bakri Muhiddin, Ph.D., Dr. Asad Abdurrahman dan Dr. Fakhruddin. Sementara delegasi lainnya berasal dari 13 universitas di ASEAN dan 2 universitas dari Eropa sebagai penasehat.
Dalam kegiatan tersebut, seluruh delegasi aktif mendiskusikan serangkaian hasil kajian, FGD dan kuisioner yang telah dilakukan sejak Maret 2021.
Salah satu hal yang didiskusikan adalah penilaian otentik (authentic assessment). Penilaian otentik adalah metode penilaian yang memungkinkan mahasiswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan dalam menganalisis dan merancang, serta memecahkan masalah yang berkaitan dengan teknik sipil.
“Penilaian otentik ini bertujuan untuk menentukan apakah pengetahuan mahasiswa dapat diterapkan di luar kelas. Ini berarti mahasiswa teknik sipil dituntut untuk melakukan analisis dan desain dan memecahkan masalah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan insinyur sipil di lapangan nyata,” ujar Achmad Bakri Muhiddin, Ph.D., ketua tim delegasi Teknik Sipil Unhas lewat keterangan tertulisnya, Kamis 24 November 2022.
Penilaian autentik ini rencannya akan mulai diimplementasikan di semester Akhir 2022/2023. Untuk tahap awal ini, akan dipilih 2 mata kuliah sebagai pilot project. Hasil dari pilot project ini akan dievaluasi, dan diperluas pengimplementasiannya untuk beberapa mata kuliah di semester berikutnya.
Ketua Departemen Teknik Sipil, Prof. M. Wihardi Tjaronge sangat mendukung rencana pengimplementasian penilaian autentik tersebut.
“Metode yang sama pada prinsipnya telah kita lakukan pada beberapa matakuliah prodi S1 Teknik Sipil, khususnya mata kuliah capstone desain Perancangan Bangunan Sipil Terpadu (PBST),” kata Prof. Wihardi. (Rls)