Berhasil Ciptakan Alat Hidroponik Tanpa Listrik, KKN UIN Alauddin Manfaatkan Tekanan Air

0
412

Channelindonesia.id – Pada tahun 2021 yang lalu, sekelompok mahasiswa UIN Alauddin Makassar melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 66/67 di Kelurahan Lalebata, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Mahasiswa yang mendapatkan tempat di Desa Massenrengpulu ini dengan nomor Posko 5 dan menjadikannya sebagai tempat bernaung serta mengabdi selama 45 hari.

Kelompok Posko 5 ini beranggotakan 9 orang mahasiswa dari berbagai jurusan di UIN Alauddin Makassar, seperti Ainun Muhammad Abdullah sebagai Kordinator Desa (Kordes), Muhammad Amrullah sebagai Sekretaris, dan Intang Misnaeni sebagai Bendahara.

Kemudian 6 anggota lainnya, yaitu Haekal Fikri, Nur Insani, Nur Jannah Syahnur, Dewi Rahma Hidayanti, Andi Ananda Widya Dana, dan Muthia Zhafirah Ali yang dibimbing oleh Ismawati, SE, M.Si, serta Isna Kumalasari, S.Ag, M.Pd,.

Kegiatan mereka diawali dengan mengelilingi desa, sembari melihat-lihat potensi yang bisa dikembangkan dari desa yang terletak di kaki gunung ini.

Warga desa yang melihat kelompok KKN UIN Alauddin tampak menyapa dengan ramah dan sangat antusias menyambut mereka semua.

Melihat potensi yang ada disana, mereka (mahasiswa KKN UIN Alauddin) menyadari bahwa tingkat kesadaran warga disana terhadap desanya sangatlah tinggi.

Desa yang memiliki potensi pertanian dan batu bara yang lumayan besar itu masih kental dengan budaya dan gotong royong antar warga itu terus terjaga.

Mereka juga bertemu dengan Suparman yang biasa disapa Yuda selaku Kepala Dusun Masumpu dan rumahnya menjadi tempat tinggal mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar.

Yuda ini mengajak mahasiswa KKN ke sebuah sungai yang menjadi sumber air masyarakat di kala musim kemarau melanda Desa Massenrengpulu.

Kemudian, Ainun Muhammad dan Amrullah tampak tertarik dengan alat pompa yang memompa air dari sungai hingga sampai ke rumah-rumah warga desa.

Yuda yang mendampingi mahasiswa KKN ini menjelaskan bahwa pompa tersebut diberi nama pompa hidram dan menariknya alat ini tidak membutuhkan listrik agar bisa bekerja.

“Alatnya hanya membutuhkan tekanan air, karena arus di sungai ini lumayan deras, makanya alatnya juga memompa air dengan deras pula ke rumah warga yang lain,” ujar Yuda.

Selepas dari sungai, Ainun Muhammad mempunyai ide program kerja (proker), yaitu membuat sebuah hidroponik sederhana yang dibuat dari botol-botol bekas yang ada di tong sampah warga.

Akan tetapi, Amrullah masih terus saja penasaran dengan alat pompa air yang dijumpai di sungai pada saat berkunjung kesana.

Makanya Ainun Muhammad dan Amrullah akhirnya mencoba untuk menggabungkan keduanya agar bisa menjadi program kerja yang bisa dimanfaatkan oleh warga, meskipun mahasiswa KKN sudah pulang.

Dibantu dengan teman-teman yang lain, mereka mengumpulkan beberapa barang bekas untuk bisa dimanfaatkan menjadi sebuah alat hidroponik tanpa listrik sederhana.

Melalui botol-botol bekas, Ainun Muhammad dan Amrullah mulai merangkainya menjadi sebuah alat hidroponik tanpa listrik.

Walaupun beberapa kali mengalami kesulitan, seperti airnya tidak mau menetes, volume air yang kecil, program kerja yang padat, dan lain sebagainya.

Selain itu, kendala lain yang dialaminya, seperti harus naik dan turun ke sungai untuk mengetes kinerja dari alat tersebut.

Akhirnya setelah dikerja sekitar 20 hari, alat hidroponik tanpa listrik itu akhirnya selesai dan dipresentasikan kepada warga pada hari terakhir di Desa Massenrengpulu.

Warga yang hadir di lokasi persentasi tampak antusias dan bertepuk tangan atas apa yang telah dicapai oleh mahasiswa KKN di desa mereka.

Warga Desa Masserengpulu juga berjanji akan mencoba alat tersebut agar bisa mengaliri lahan pertaniannya dengan air dari pompa hidroponik tanpa listrik ini.

Walaupun berhasil menciptakan alat yang bisa digunakan untuk masyarakat, Ainun Muhammad dan Amrullah mengakui alatnya memiliki kekurangan, seperti volume air yang kecil ketika arusnya juga rendah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini