Channelindonesia.id – Anies Baswedan telah dilaporkan terkait dugaan penandatanganan petisi dukungan agar menjadi presiden di Masjid Baiturrahman pada 2 Desember 2022 yang lalu.
Dilansir dari CNN Indonesia, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah menyatakan tak temukan pelanggaran yang dilakukan oleh Anies Baswedan pada saat melakukan kunjungan ke Aceh beberapa waktu yang lalu.
“Hasil menyimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya dugaan pelanggaran dilakukan terlapor (Anies Baswedan) terkait penandatanganan petisi dukungan jadi presiden saat Salat Jumat di Baiturrahman pada 2 Desember,” kata Anggota Bawaslu Puadi dikutip CNN Indonesia, Kamis (15/12/2022).
Menurutnya, laporan yang dilakukan oleh seseorang yang bernama MT tak memenuhi syarat secara materil, tetapi pihak Bawaslu kasih kesempatan bagi pelapor agar melengkapi laporannya itu.
“Bawaslu juga memerintahkan Panwaslu Aceh untuk mendalami peristiwa yang dilaporkan dengan cara mendatangi pihak terkait,” katanya.
Puadi menilai, kegiatan safari politik Anies Baswedan disebut kurang etis karena terkesan melakukan curi start kampanye Pilpres 2024.
“Ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan AB [Anies Baswedan] dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis, telah melakukan aktivitas kampanye terselubung dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024,” ujarnya.
Puadi juga mengatakan bahwa penetapan calon presiden untuk 2024 belum ada, tetapi publik telah tahu bahwa Anies Baswedan berstatus bakal calon presiden yang diusung oleh Partai NasDem.
Bawaslu mengimbau agar semua pihak tidak melakukan kegiatan yang mengarah ke curi star kampanye dan kampanye baru bisa dilakukan pada 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024 mendatang.
“Semua orang paham dan dapat menahan diri untuk tidak melakukan apa pun bentuk kampanye atau sosialisasi diri sebab saat ini bukan waktunya untuk kampanye,” ujarnya.
