ChannelIndonesia.id, – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komarudin mengungkapkan bahwa kesulitan itu semakin terasa jika Sandiaga hanya diusung PPP yang mengaku ada ketertarikan.
“Saya melihat gitu ya mohon maaf, kalau hanya itu oleh PPP itu kan suaranya paling kecil di parlemen. Artinya ya masih jauh untuk bisa mendapatkan tiket 20 persen,” jelas Ujang dikutip dari Suara.com, Rabu (21/12/2022).
Lebih lanjut kata dia, Sandiaga harus bisa mempromosikan diri untuk bisa diusung oleh partai-partai besar.
“Misalkan Anies yang sudah diusung oleh Nasdem, Nasdem itu kursinya sudah 10 persen lebih itu pun masih sulit untuk mendapatkan 20 persen kursi parlemen. Makanya PKS dan Demokrat sampai hari ini pun belum menyetujui terkait pencapresan Anies dengan Nasdem,” ujarnya.
Kendati demikian, Ujang pun ragu dengan langkah politik Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut di Pilpres 2024. Pengamat politik ini mengungkapkan dua alasan yang membuatnya meragukan langkah politik sosok Menparekraf itu.
Pertama, Ujang mengatakan jika suara PPP masih kecil. Kedua, Sandiaga Uno dinilai tidak memiliki hak untuk menggeser Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang sudah resmi diusung partainya sebagai capres.
“Tapi kalau dia siap diusung menjadi kandidat baik dari PPP atau partai lain selain Gerindra maka dia harus keluar dari Gerindra, karena kalau dia sebagai kader partai harus taat dan patuh dengan aturan Gerindra,” pungkasnya.