ChannelIndonesia.id,- Universitas Megarezky (Unimerz) menerima kunjungan dari Ms. Carole Oh selaku Regional Director Asia British Counsil English Score, di Ruang Meeting Politeknik Megarezky, Kamis (8/12/2022) lalu.
Adapun tujuan dari kunjungannya yakni untuk melihat implementasi English Score yang merupakan program kerjasama antara Lembaga Bahasa Unimerz dengan British Counsil.
Saat dikonfirmasi oleh Insan Pers, Hasnani,S.S., M.Hum selaku Kepala Lembaga Bahasa Unimerz mengatakan, bahwa kerjasama antara Unimerz dengan British Counsil sudah berlangsung sejak bulan Mei.
“Di bulan Mei dari pihak yayasan pendidikan Islam (YPI) Megarezky ada kerjasama di Jakarta yaitu English Score. Dan pada bulan Juni sudah ada ketetapan bahwa seluruh mahasiswa Unimerz yang mau diwisuda harus menggunakan sertifikat bahasa Inggris. Karena itu sertifikat yang bertaraf internasional. Ini sebagai peningkatan kualitas calon alumni. Selain itu, juga ada pada beberapa poin akreditasi yakni peningkatan berbahasa asing salah satunya adalah dengan memberikan sertifikat bahasa Inggris,” ujarnya, Sabtu (10/12).
“Jadi semua prodi harus melewati ujian bahasa Inggris baru bisa wisuda. Sehingga kemaren kami dikunjungi langsung oleh Carole Oh selaku Regional Director Asia British Counsil. Mereka mau lihat bagaimana implementasi English Score di Unimerz. Selain itu mereka juga ingin bersilaturahmi dengan kami di Unimerz,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia berharap agar dengan adanya kerjasama ini bisa meningkatkan kualitas lulusan Universitas Megarezky.
“Harapan kami bagaimana hasil kerjasama ini bisa lebih meningkatkan kualitas dari lulusan kita. Jadi lulusan tidak hanya bisa dari segi keilmuan, tetapi mereka juga bisa punya softskill yang bisa mereka jual di luar. Karena tidak ada sekarang pekerjaan yang tidak ada bahasa Inggris,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Unimerz, Dr. Ns. Julia Fitria Ningsih, S.Kep., M.Kes, M.Kep menuturkan bahwa perlu adanya kebijakan internal untuk memperbaiki proses pembelajaran Bahasa Inggris di Unimerz.
“Inikan (English Score) sebagai output alumni di penghujung wisuda. Tetapi yang menjadi tantangan bagi kami di Unimerz adalah proses pembelajarannya. Ini harus kita buatkan kebijakan internal, bagaimana proses belajar berbahasa Inggris ini bisa lebih maksimal. Tidak hanya kepada mahasiswa, tetapi juga kepada dosen, pengelola yang menciptakan suasana berbahasa Inggris sehingga bisa menjadi kebiasaan kita. Sehingga kita menjadi kampus yang eksis dan memiliki daya saing dan bisa bersaing hingga skala Internasional,” ungkapnya.
Dalam keterangan terakhirnya, Wakil Rektor I Unimerz itu berharap agar setelah lulus, para alumni Unimerz bisa berdaya saing dengan keilmuan dan softskill bahasa Inggris yang mereka miliki.
“Harapan kami, kedepan lulusan kami dari Universitas Megarezky semua memiliki kompetensi berbahasa asing yang sangat baik dan mampu berdaya saing di mana pun mereka berada, mereka berkompetitif dan mereka memiliki SKPI. Kami sudah meluluskan satu angkatan dengan membawa sertifikat bahasa Inggris bertaraf Internasional dari Britis Counsil yang dapat digunakan untuk lanjut studi atau mencari pekerjaan,” harapnya.