Channelindonesia.id – ESCOM, salah satu conference provider terkemuka di Asia Tenggara menggelar World Clean Energy Conference dirangkaikan dengan Smart Grid and Solar Energy Expo berlangsung Kamis hingga Jumat, 1-2 Desember 2022 di Hotel Ayana Mid Plaza, Sudirman, Jakarta.
Konferensi ini mempertemukan stakeholder di bidang sektor energi untuk membahas solusi, kebijakan, maupun teknologi yang dapat mendorong transformasi lanskap energi di Indonesia.
Konferensi yang menghadirkan pembicara dari regulator, pengembang EBT, konsultan, kontraktor, termasuk organisasi profesi berlangsung sangat interaktif.
Pada hari pertama, Ir. Habibie Razak selaku Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia yang hadir sebagai panelis pada sesi “Just Energy Transition” menyampaikan perspektif PII dan Insinyur Indonesia.
“Kita sebagai Insinyur Indonesia harus bisa mengambil peran di berbagai fungsi supaya investasi di sektor ini bisa sukses sesuai dengan roadmap Indonesia menuju net zero emission di tahun 2060,” ujar Ir Habibie Razak.
Habibie kemudian menekankan lagi bahwa insinyur kita terus melakukan upskilling terkait kompetensi yang dibutuhkan di era transisi energi ini.
“Penguasaan terhadap IPTEK dan keimsinyuran di sektor ini adalah suatu keharusan agar kita bisa bersaing dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tambahnya.
“Hal ini adalah big jump yang dilakukan oleh Pemerintah harus terus kita dukung sepenuh hati,” imbuh Ir. Habibie Razak yang juga adalah Indonesia Country Director SMEC International Pty Ltd-Surbana Jurong Group, perusahaan konsultan infrastruktur dan energi terkemuka di dunia.
Menurutnya, yang mesti dipikirkan adalah selagi kita secara gradual mempensiunkan PLTU-PLTU kita mulai dari kapasitas kecil hingga besar ini.
“Transitional LNG program diharapkan bisa hadir mengisi untuk bisa menggantikan coal fired based plant dengan PLTG/PLTGU yang lebih bersih in parallel kita melanjutkan usaha untuk membangun pembangkit dari sumber energi baru dan terbarukan,” sambungnya.
Ir. Habibie Razak juga menyebut bahwa era hidrogen sebagai cleanest fuel di masa yang akan datang.
“Tapi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjadikan hidrogen ini menjadi economically viable,” jelasnya. (Rls)