Channelindonesia.id – Akhir-akhir ini, sebagian wilayah di Indonesia dilanda cuaca ekstrem dan diprediksi juga akan melanda wilayah Jabodetabek pada Rabu (28/12/2022).
Akan tetapi, Pemprov Jakarta yang melakukan kerjasama dengan pihak BNPB, TNI AU, dan BRIN akan mencoba mengantisipasi hal tersebut dengan Teknologi Modifikasi Cuaca.
Teknologi ini juga dikenal dengan nama TMC yang memiliki fungsi mencegah dampak buruk yang dihasilkan oleh cuaca ekstrem.
Dilansir dari berbagai sumber, jadi TMC ini adalah sebuah upaya dari manusia agar bisa memodifikasi cuaca untuk tujuan atau keperluan tertentu demi mendapatkan kondisi cuaca yang diinginkan.
Dilansir situs BPPT (saat ini Pusat Sains BRIN), umumnya TMC ini memiliki dua tujuan, yaitu meningkatkan dan mengurangi intensitas curah hujan.
Cara kerja dari TMC ini adalah dengan menggunakan pesawat yang membawa bahan semai berupa garam dapur atau NaCI lalu dimasukkan kedalam awan.
Selain itu, ada juga metode wahana Ground Based Generator (GBG) dan wahana Pohon Flair untuk sistem statis yang bisa digunakan untuk mengantarkan garam dapur itu masuk kedalam awan.
Cara mengantarkan bahan semai ke dalam awan ini, keduanya memiliki kerja yang sama, yaitu memanfaatkan awan orografik dan awan yang tumbuh di pegunungan.
Makanya, TMC dengan metode GBG dan Pohon Flare ini biasanya digunakan pada wilayah yang memiliki topografi pegunungan.
