Ujian Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji, Asesor Harap Peserta Bisa Lebih Paham Pengaplikasian RKO

0
135

Channelindonesia.id – Kegiatan Sertifikasi Pembimbingan Manasik Haji dan Umroh Angkatan VII (Mandiri) 2023 telah memasuki tahap akhir, yaitu ujian yang berlangsung di Gedung Shafa Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Sabtu (11/02/2023).

Para peserta kegiatan yang merupakan hasil kerjasama antara UIN Alauddin Makassar dan Kemenag Kanwil Sulsel ini terlihat begitu antusias. Tahap ini menjadi salah satu penentu kelayakan peserta untuk mendapatkan sertifikat.

Sementara itu, Dr. H. Kamaluddin Tajibu, M.Si selaku salah satu Asesor Ujian mengatakan telah menguji 12 orang. Dia menyebut ada 3 hal yang menjadi penilaian untuk kelulusan kegiatan sertifikasi ini. Pertama itu ada nilai pre-test, post-test, dan kemudian juga ada uji portofolio peserta melalui ujian wawancara.

“Materi wawancara yang ditanyakan itu seputar bagaimana kemampuan baca tulis alqurannya, kemampuan manasik haji, bagaimana dia menyusun rencana operasional pembimbingan haji, dan beberapa materi lainnya,” jelas Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin ini.

“Akan tetapi yang lebih diutamakan itu, bagaimana peserta ini bisa menyusun rencana operasional bimbingan haji. Karena hal itu yang akan menjadi acuan di dalam rencana penyelenggaraan pembimbingan haji,” lanjutnya.

Sedangkan dari segi pemahaman, Kamaluddin menjelaskan peserta ujian sudah paham terkait rencana kegiatan operasional (RKO) pembimbingan haji. Tetapi, ketika dilihat aplikasinya, peserta belum paham betul kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan.

“Misalnya di kegiatan persiapan pemberangkatan, penyelenggaraan, dan pemulangan. Nah, disitu harus terurai kegiatan-kegiatan yang dilakukan terhadap 3 tahapan tersebut dan disitulah kegiatan itu mencerminkan tentang apa tugas dan fungsi utama dari setiap pembimbing manasik haji,” kata Kamaluddin.

Dia juga berharap agar kedepannya, kegiatan ini harus terus dilakukan secara sustainable dengan lebih mengutamakan tujuan yang ingin dicapai, yaitu bagaimana menghasilkan pembimbing-pembimbing manasik haji dan umroh yang lebih kredibel.

“Dalam artian memiliki kemampuan, kompetensi, serta memiliki keahlian yang mumpuni, sehingga mampu melihat cara dan metode yang digunakan di dalam pembimbingan haji itu, karena setiap jemaah memiliki latar belakang yang berbeda dan itu menuntut variasi bimbingan haji yang lebih baik,” harapnya.

Sementara itu, Sadhriany Pertiwi Saleh, S.IP., M.Si, sebagai Fasilitator kegiatan mengatakan bahwa peserta yang mengikuti ujian itu sekitar 93 orang dan semua bisa terselenggarakan dengan baik hingga hari ini.

“Setiap ada kegiatan, pastinya ada saja tantangan yang dilalui. Tetapi, sejauh ini sudah bisa dilalui dengan baik. Alhamdulillah sampai hari ini, kita sudah sampai pada tahap wawancara dengan asesor dan peserta terlihat sangat bersemangat. Tidak ada yang mengeluh dan tidak ada yang berkeberatan, semuanya dijalani dengan baik,” sebut Fasilitator yang akrab disapa Riri ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini