Channelindonesia.id – Ratusan siswa SMP Islam Athirah 1 Makassar gelar nonton bareng di Cinepolis, Selasa (28/02). Acara yang digelar sebagai pembelajaran di luar kelas dengan mengambil hikmah dari film berjudul “Jo Sahabat Sejati” yang mengajarkan persahabatan antar manusia dengan hewan.
Produser film Bagus Hariyanto dalam wawancara menyampaikan, film ini mengangkat tokoh kuda sebagai tokoh utama bahwa peradaban manusia diletakkan di atas pelana kuda yang juga merupakan ungkapan tokoh dunia pada lambang kuda. Artinya kuda merupakan semacam peradaban manusia.
Tetapi dalam hal pesan penguatan karakter. Bahwa manusia bersahabat dengan manusia. Dan manusia dengan hewan dengan menyayangi dan tidak berbuat kasar pada hewan.
“Harapannya para siswa bisa mencontoh perilaku-perilaku yang baik dalam film itu tentang soal persahabatan, pertemanan, gotong-royong, integritas, dan kemandirian yang ditonjolkan dalam film penguatan pendidikan karakter itu,” ujarnya.
“Kalau industri perfiliman saat ini orientasi pasar lebih pada yang diminati masyarakat pada umumnya. Kadang tidak seiring dengan kepentingan masyarakat Indonesia, seperti film horror yang menciptakan generasi penakut dan pengecut. Dengan mengimbangi film-film berkarakter, Rumah Produksi Film (RPF) harus mempunyai tanggung jawab mental, moral, untuk menciptakan tontonan-tontonan yang baik agar bisa ditiru dalam pemeran setiap film tersebut,” tambahnya.
Kegiatan nonton bareng film berkarakter ini merupakan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Kepala SMP Islam Athirah 1 Makassar Nilamartini,S.Pd.,M.M.,menyampaikan bahwa dalam film “Jo Sahabat Sejati” ini tentunya ada pesan moral yang dapat dipetik bagi siswa dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
“Film ini sangat menginspirasi bagi siswa dan harapannya para guru bisa memberikan tugas kepada anak didik, terkait pesan moral/amanat yang didapatkan dalam setiap karakter yang ada dalam film tersebut,” ucapnya.
Nila menambahkan bahwa kegiatan ini, anak-anak bukan hanya menonton saja, melainkan ada ilmu atau pendidikan yang didapat. Bahkan ini bisa menjadi wadah bagi peserta didik untuk melepas lelah sebelum mengikuti ujian Penilaian Tengah Semester (PTS).
Laporan : Hasniwati Ajis (TIM Web SMP Islam Athirah 1 Makassar)
