Channelindonesia.id – Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang Kurikulum SMP Negeri 6 Makassar, Martiningsih di usianya yang tidak muda lagi tetap berambisi untuk mengembangkan dunia pendidikan.
Hal itu diperlihatkan Martiningsih dengan membuat terobosan dalam pendidikan jenjang SMP melalui Inovasi 4 Empati untuk membina siswa.
Bukan tanpa alasan, melihat kondisi dan situasi di masa kini menjadikan Mam Ning, sapaan akrab Martiningsih, bergejolak menciptkan inovasi tersebut.
Ia menganggap bahwa beberapa metode mendidik siswa harus diubahnya, seperti namanya 4 empati, maka cara mendidik inovasi ini lebih mengedepankan perasaan dengan kasih sayang dan cinta kepada anak didik.
Empat empati yang dimaksud itu yakni Tanpa memarahi, Tanpa menyuruh, Tanpa melarang, dan Tanpa menasehati.
Menurutnya, anak didik dapat lebih terbuka dalam memberitahu dan bercerita tentang apa yang ia rasakan, dikarenakan murid menganggap dirinya lebih dekat dengan siswa, maka tidak sungkan dan tanpa rasa ragu murid secara mandiri akan terbuka kepada gurunya.
“Terkadang kita memarahi anak-anak, tanpa mengetahui alasan apa yang membuat anak-anak melanggar, bisa jadi karena mereka tidak tahu atau mereka belum mengerti, dan kalau ini berulang terjadi (memerahi) maka mental health anak-anak akan terganggu, yang terjadi bisa saja anak didik kita merasa takut kepada guru, yang lebih parahnya lagi takut untuk mecoba hal baru, karena dibayangi akan rasa takut yang menganggu psikologis anak,” ujar Martiningsih, Selasa 18 April 2023.
“Akibat faktor teknologi dan perkembangan zaman juga dapat memicu hal-hal lain terjadi, kalau anak-anak kita tidak memiliki rasa kepercayaan, rasa nyaman dan rasa aman dengan kita (guru), anak-anak bisa mencari tahu disosial media, yang akhirnya jika salah dalam menerima pembelajaraan dapat berakibat fatal untuk kehidupannya.
itu yang kami takutkan,” sambung wanita berusia 58 tahun tersebut.
Intinya, kata Martiningsih, 4 empati ini juga sebagai penilaan yang dapat membuat anak didik dapat lebih menggali pootensi diri, bertanggung jawab dan lebih merasa memiliki kepercayaan diri.
“Jadi, anak-anak jangan cuman disalahkan saja terus menerus, berhenti menyalahkan anak, seharusnya anak kita arahkan, tapi bagaimana kiita mau arahkan kalau anak takut bicara? maka 4 empati inilah yang saya terapkan,” tambahnya.
Tentunya ini tidak bisa dilakukan tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, terkhusus dari Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Makassar, Munir.
“Ini menumbuhkan kesadaran maksimal, Kondisi sangat ideal, ini harus dilakukan secara bersama, dan harus membudaya. Ini sebuah terobasan baru, silahkan dicoba selagi baik dan tidak melanggar,” ungkap Munir.
“Sebelum ini terjadi guru banyak menjadi contoh terlebih dahulu, karena semua ini untuk kepentingan pendidikan,” pungkas Munir, Kepsek bergelar Doktor yang juga pencetus Inovasi Pendidikan ‘MATASA’.