Channelindonesia.id – Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim) menggelar acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Lulusan Ujian Negara Radio Elektronik dan Operator Radio (REOR) di Aula Polimarim, Jumat 9 Juni 2023.
Pelantikan dan penyumpahan dipimpin Direktur Operasi Sumber Daya Dr. Dwi Handoko, M. Eng dari Direktorat jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos & Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI.
Mereka yang diambil sumpah sebanyak 65 orang peserta yang telah dinyatakan lulus dari ujian negara dan diklat REOR yang dilangsungkan di kampus Polimarim AMI Makassar.
Dwi Handoko berpesan untuk semua lulusan yang telah dikukuhkan untuk menjalankan aktivitas keahlian radio elektronika dan radio operator (REOR) ini sebaik-baiknya dan tidak melanggar sumpah yang telah dilakukan.
“Sertifikasi REOR atau ORU ini menjadi sangat penting, karena ini mengacu ketentuan internasional yakni ITU. Semoga sertifikat keahlian ini dipergunakan dengan rasa penuh tanggung jawab. Apalagi pemegang disumpah sesuai agama masing-masing,” ujarnya.
Pelaksanaan pelantikan dan penyumpahan 65 lulusan, hadir agamawan dari agama Islam dan Katolik. Setiap peserta bersumpah atas nama kitab suci agama mereka.
Dasar hukum dari pemberian sertifikat REOR kepada 65 lulusan ini sesuai peraturan Radio Internasional atau Radio Regulations International Telecommunication Union (ITU).
Regulasi ITU mewajibkan pada setiap radio kapal atau stasiun bumi kapal yang menggunakan Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS) wajib dikendalikan oleh operator yang tersertifikasi REOR yang diterbitkan pemerintah.
Dasar hukum lainnya adalah UU 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi; UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; PP 46 Tahun 2021 Tentang Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran; dan Permen Kominfo No 2 Tahun 2011 tentang Sertifikasi Radio Elektronika dan Operator Radio (REOR).
Aturan lainnya SK Dirjen Pos dan Telekomunikasi No 61/DIRJEN/-2008 tentang Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Untuk Sertifikasi Operator Radio Umum dan Sertifikasi Operator Radio Terbatas bagi pemilik Sertifikat Keahlian Pelaut Ahli Nautika/ANT.
Dwi Handoko menambahkan kenapa lulusan perlu disumpah, karena pemegang sertifikat REOR atau ORU ini akan bertanggung jawab dengan keselamatan jiwa manusia di atas kapal.
“Selamat untuk para lulusan. Kami dari Kominfo mendukung putra-putri bangsa yang berprofesi sebagai pelaut memiliki sertifikat ini. Karena ini kewajiban internasional dan membuka peluang pelaut kita bekerja di kapal-kapal asing,” kata Dwi Wardoyo.
Lulusan Pertama REOR
Direktur Polimarim AMI Dr Amrin Pettarani SE ST MM MAP mengatakan bahwa pelantikan dan penyumpahan lulusan ujian negara sertifikat REOR atau Operator Radio Umum (ORU) ini adalah edisi perdana di Polimarim.
Amrin menyatakan kebanggaannya karena Polimarim sebagai lembaga diklat pelaut swasta mampu menyelenggarakan diklat dan ujian negara REOR. Sebab tidak banyak diklat swasta yang mendapat kepercayaan itu.
“Ini pengukuhan pertama lulusan REOR dari Polimarim. Bagi kami, ini adalah kebanggaan karena tidak banyak diklat pelaut swasta yang dipercaya Kemenkominfo melaksanakannya,” ujarnya.
“Sekalian kami mengajak kepada pelaut-pelaut di Indonesia timur, tidak perlu jauh-jauh ke bagian barat jika ingin mengambil sertifikat kompetensi REOR atau ORU ini. Silakan ke Polimarim untu diklat dan ujian negara,” lanjutnya.
Sekretaris Diklat COP COC Polimarim Abbas SE MM ATT-I MMarE menjelaskan pada penyelenggaraan diklat dan ujian negara diikuti sebanyak 67 orang. Namun 2 orang mengundurkan diri dan 65 yang dinyatakan lulus.
Materi yang diujikan dalam ujian negara REOR meliputi tujuh mata ujian, yakni Teknik Radio, Perjanjian Internasional, Peraturan Radio, Bahasa Inggris, Service Documents, Teleponi Radio, dan GMDSS.
Panitia Ujian Negara REOR Ditjen SDPPI Subagyo mengungkapkan bahwa dari 271 peserta ujian Angkatan XI Tahun 2016, 250 orang dinyatakan lulus, 17 orang harus mengulang, dan 4 orang tidak lulus, sehingga tingkat kelulusan mencapai 92 persen.
Ujian Negara REOR bagi pemilik sertifikasi Keahlian Pelaut adalah implementasi ketentuan Global Maritime Distress And Safety System (GMDSS) sesuai ketentuan International Maritime Organization (IMO).
REOR melengkapi keahlian para mualim (anak buah kapal berijazah pelayaran niaga Nautika dan mendapat kedudukan atau jabatan sebagai perwira di bawah kapten) sebagai operator di kapal.
Hal itu sesuai dengan ketentuan internasional yang diatur pada The International Convention on Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW) 1978 dan telah diubah dengan Amandemen 1995 dan STCW 2010 Amandemen Manila, Artikel 47 ayat (1) Peraturan Radio International (Radio Regulation ITU).
Saat ini Kampus Biru Polimarim AMI masih membuka penerimaan calon taruna baru tahun akademik 2023-2024. Pendaftaran calon taruna baru dibuka hingga September 2023.
Polimarim mengelola tujuh program studi, yakni D3 Studi Nautika, D3 Permesinan Kapal, D3 Manajemen Pelabuhan, D3 Manajemen Logistik, D4 Transportasi Laut, D4 Bisnis Logistik Maritim, dan D4 Rekayasa Permesinan Kapal.
Untuk informasi dan syarat-syarat pendaftaran, silakan dibaca selengkapnya di website resmi polimarim.ac.id. Atau pendaftaran onlne silahkan daftar di Link: https//sislekcatar.polimarim.online.
Perwira Wanita Jadi Lulusan Terbaik
Pelaut wanita bernama Widyawati AMd Tra ANT-3 tampil sebagai lulusan terbaik dari 65 orang yang dilantik dan dikukuhkan sebagai pemegang sertifikasi kompetensi REOR di Polimarim AMI.
Widyawati merupakan lulusan Polimarim AMI dari program studi nautika angkatan 54 atau 2017 yang lulus pada tahun 2020 lalu.
Dalam testimoninya Widyawati mengatakan pelaksanaan ujian negara berlangsung baik, pelayanan bagus, dan tidak ada kendala. Ia juga mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan asesor ORU / REOR dari Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo.
Pengalaman Widyawati bekerja di atas kapal adalah di kapal ferry KM Aditia dengan trayek Parepare ke Samarinda. Ia mengaku mulai familiar dalam mengoperasikan alat-alat navigasi di anjungan kapal.