Channelindonesia.id – Nama besar Organisasi Pers Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulawesi Selatan (Sulsel) dicatut oleh oknum wartawan yang tidak bertanggung jawab.
Bermodalkan proposal, MS salah seorang wartawan media online dengan sengaja mencatut nama IWO lalu mengedarkan proposal tersebut ke beberapa instansi diduga meminta bantuan kegiatan Ramadan.
Hal ini diketahui saat proposal “haram” milik SF didapati oleh anggota IWO beredar di salah satu instansi pemerintah.
“Saya dapat infonya dari teman expedisi, lalu diperlihatkan foto proposalnya, ternyata ada logo IWO di proposal itu,” ucap Firman, salah satu wartawan di Sulsel.
Setelah ditelusuri, Proposal tersebut sudah beredar ke sejumlah instansi dan institusi negara, salah satunya Polda Sulsel.
Sekretaris IWO Sulsel Irfan Darmawan mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran terhadap persoalan ini.
Irfan juga memperingatkan pelaku agar segera meminta maaf kepada segenap pengurus organisasi wartawan online pertama di Indonesia ini.
“Yang membuat proposal itu salah satu wartawan media online berinisial MS. Proposal sudah dikirim ke beberapa instansi termaksud Polda Sulsel dan sudah mendapatkan disposisi Humas Polda,” kata Irfan Darmawan, Senin, 8 April 2024.
“Saya sudah komunikasi sama MS ternyata dia hanya gabung di grup (umum) IWO Sulsel news tapi merasa dirinya pengurus IWO,” terangnya.
“Saya sudag ultimatum tadi segera tarik semua itu proposal dan buat permohonan maaf kepada IWO Sulsel sekarang,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua IWO Sulsel Zulkifli Thahir menyayangkan kejadian ini. Dia menilai perilaku oknum wartawan yang tidak beretika seperti MS dapat merusak citra dan nama baik profesi wartawan di mata publik.
“Miris melihat ulah oknum wartawan seperti ini. Sangat berbahaya apalagi perilaku oknum ini sudah menyimpang dan mengarah ke pelanggaran hukum. Itu jelas merusak citra profesi wartawan di mata publik,” ucap Bang Cule sapaan akrab Zullifli Thahir.
Oknum Wartawan Pelaku Pencatutan Nama IWO Minta Maaf
Selang beberapa saat kejadian ini diketahui oleh pengurus IWO, oknum wartawan dari media online tersebut meminta maaf.
Ucapan permintaan maaf pimpinan redaksi media online itu diunggah dalam bentuk berita di laman website medianya.
“Pada kesempatan ini, saya dengan tulus meminta maaf kepada Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO) atas penggunaan logo IWO dalam pelaksanaan kegiatan sosial tanpa memberitahukan secara resmi kepada Ketua dan Pengurus IWO terlebih dahulu,” tutur MS.
“Kami ingin menjelaskan bahwa penggunaan logo IWO dalam kegiatan pelaksanaan proposal takjil adalah kesalahan yang tidak disengaja. Hal ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi dan persetujuan formal dari pihak IWO. Kami telah menarik logo tersebut dari semua materi promosi terkait acara dan kegiatan kami,” ucapnya.
Menanggapi pernyataan MS, Ketua IWO Sulsel Zulkifli Thahir berbesar hati memaafkan dan berharap hal serupa tidak terjadi lagi baik kepada IWO maupun individu ataupun instansi lain.
Dirinya pun membuka pintu selebar-lebarnya kepada para pewarta online yang hendak bergabung membesarkan nama IWO dengan berlandaskan kejujuran, independen dan tetap berada pada koridor etika jurnalistik.
“Alhamdulillah sudah menyadari kekeliruan dan kami harap untuk tidak mengulang perbuatan serupa di masa yang akan datang bukan hanya kepada IWO namun terhadap indvidu dan organisasi lain tanpa terlebih dahulu mengkonfirmasi sekali jangan diulang kembali, berorganisasilah dengan tulus niscaya semesta alam akan memberikan rahmat-Nya,” kata Zulkifl Thahir.
“Semoga peristiwa barusan ini memberikan pelajaran dan hikmah bagi kita semua, bagi pewarta yang mencatut nama IWO jika ingin bergabung pintu kami buka lebar dan mari bersama sama membangun peradaban dengan berita yang edukatif no hoax dan bertanggung jawab serta menjadi seorang pewarta yang indpenden, jujur dan kapabel menjunjung kode etik jurnalistik,” pungkasnya.