Channelindonesia.id – Menjelang Milad Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (PERWIRA-LPMT) yang ke-3 pada tanggal 2 Februari 2025, organisasi ini akan menggelar Musyawarah Kerja (Musker) 2025 sekaligus Rapat Koordinasi (Rakor) Gau Maraja La Patau 2025.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 2-3 Februari 2025 di KHDTK Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin, Bengo-Bengo, Kabupaten Maros.
Acara ini akan dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Bupati Maros, Direktur Pengembangan Budaya Digital Kementerian Kebudayaan, Kepala BPK Wilayah XIX Sulawesi Selatan dan Tenggara, serta Dirut BUMN Indah Karya (Persero) yang juga adalah Ketua Umum PERWIRA-LPMT, Muhammad Sapri Andi Pamulu, bersama jajaran Badan Pengurus Pusat.
Momentum istimewa ini menjadi ajang penting untuk merumuskan langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan dan penguatan organisasi.
Sejak berdiri, PERWIRA-LPMT telah menunjukkan komitmen nyata dalam pelestarian budaya dan menjalin sinergi lintas sektor. Beragam kegiatan telah dilakukan, seperti penyelenggaraan Festival Budaya Gau Maraja, yang mengangkat seni dan tradisi lokal masyarakat Bugis-Makassar.
Selain itu, acara diskusi budaya bertema Merawat Identitas di Era Digital juga perlu, menghadirkan pakar budaya dan akademisi untuk membahas cara menjaga nilai-nilai tradisional di tengah modernisasi.
Tidak hanya itu, PERWIRA-LPMT juga menggelar bernagai kegiatan Objek Pemajuan Kebudayaan budaya dalam berbagai bentuk, baik seminar, pameran seni, FGD, silatnas, Haul Tahunan, situs budaya Geopark maupun peluncuran buku sejarah lokal, telah menjadi bagian integral dari perjalanan organisasi ini. Semua kegiatan tersebut menjadi wujud nyata dari visi PERWIRA-LPMT untuk pemajuan kebudayaan.
Persiapan panitia untuk acara Milad ke-3 ini, yang dipimpin oleh Andi Pallawa Gau, terus menunjukkan perkembangan menggembirakan. Dengan semangat gotong royong, acara ini diharapkan menjadi simbol keberhasilan perjalanan organisasi sekaligus pijakan untuk mencapai misi besar ke depan memelihara warisan budaya dan memperkuat sinergi antar generasi wija Raja Bone XVI La Patau Matanna Tikka.